Jumaat, 16 Julai 2010

Kesalahan berkaitan sembahyang

Solat adalah amalan pertama yang dihisab Allah. Jika solat seseorang baik maka baik pula seluruh amalnya. Demikian pun sebalik-nya. Tetapi ironinya, banyak umat Islam yang melalaikan urusan solat. Berikut ini yang sering dilalaikan sebagian umat Islam dalam hal solat.
1. Meninggalkan solat sama sekali. Ini adalah suatu kekufuran berdasarkan Al-Qur'an, As-Sunnah dan ijma'. Allah berfirman, artinya: "Apakah yang membuat kalian masuk ke dalam Neraka Saqar?' Mereka menjawab, '(Karena) kami dulu tidak termasuk orang-orang yang mendirikan shalat'." (Al-Muddatstsir: 4).
Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda, artinya: "Perjanjian antara kami dengan mereka adalah solat, barangsiapa meninggalkannya maka dia telah kafir." (HR. Ahmad dan lainnya, shahih).
Adapun dalil dari ijma' adalah ucapan Abdullah bin Syaqiq : "Para sahabat Muhammad shallallahu 'alaihi wasallam tidak berpendapat ada suatu amalan yang jika ditinggalkan menjadikan kufur kecuali masalah solat." (Diriwayatkan At-Tirmidzi dan lainnya dengan sanad shahih).

2. Mengakhirkan solat. Sebab ia bertentangan dengan firman Allah, artinya: "Sesungguhnya solat itu wajib atas orang-orang beriman pada waktu yang telah ditentukan." (An-Nisa': 103).
Karena itu, mengakhirkan solat tanpa uzur yang dibolehkan syara' adalah dosa besar. Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda, artinya: "Itu adalah solat orang munafik. Ia duduk menunggu matahari, sampai jika matahari telah berada di antara dua tanduk setan (hendak tenggelam) ia berdiri dan menukik empat rakaat, sedang ia tidak mengingat Allah di dalamnya kecuali sedikit." (HR. Muslim).

3. Meninggalkan solat berjemaah. Solat berjemaah adalah wajib kecuali bagi orang yang memiliki uzur yang dibolehkan syara'. Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda, artinya: "Siapa yang mendengarkan seruan azan tetapi tidak memenuhinya maka tidak ada shalat baginya, kecuali karena uzur." (HR. Ibnu Majah dan lainnya dengan sanad kuat). Allah berfirman, artinya: "Dan rukuklah bersama orang-orang yang rukuk." (Al-Baqarah: 43). Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda, artinya: "Kemudian aku mengutus (utusan) kepada orang-orang yang tidak solat berjamaah, sehingga aku bakar rumah-rumah mereka." (Muttafaq Alaih). Dan cukuplah bagi mereka yang menginginkan syi'ar Islam dengan memulai lewat gerakan solat berjama'ah.

4. Tidak thuma'ninah dalam solat. Thuma'ninah adalah rukun solat. Solatlat tidak sah jika tidak thuma'ninah. Thuma'ninah artinya, tenang ketika sedang rukuk i'tidal, sujud dan duduk antara dua sujud. Tenang di sini maksudnya, sampai tulang-tulang kembali pada posisi dan persendiannya, tidak tergesa-gesa dalam pergantian dari satu rukun ke rukun lainnya. Demikianlah, sehingga Nabi shallallahu 'alaihi wasallam kepada orang yang tergesa-gesa dalam shalatnya dan tidak thuma'ninah bersabda, artinya: "Kembali dan shalatlah, sesungguhnya engkau belum shalat."

5. Tidak khusyu' dan banyak gerakan dalam solat. Allah memuji orang-orang yang khusyu' dalam solatnya. Allah berfirman, artinya: "(iaitu) orang-orang yang khusyu' dalam solatnya." (Al-Mukminun: 2). Karena itu, hendaknya setiap orang yang solat, khusyu' dalam solatnya, sehingga memperoleh pahala yang sempurna.

6. Mendahului atau menyelisihi imam. Ini bolah mengakibatkan batalnya solat atau raka'at. Karena itu, hendaknya makmum mengikuti imam, tidak mendahului atau terlambat daripadanya, baik satu rukun atau lebih. Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda, artinya: "Sesungguhnya diadakannya imam itu untuk diikuti, karena itu jika ia bertakbir maka bertakbirlah, dan jangan kalian bertakbir sampai ia bertakbir, dan jika ia ruku' maka ruku'lah dan jangan kalian ruku' sampai dia ruku'..." (HR. Al-Bukhari dan Muslim).

7. Bangun dari duduk untuk menyempurnakan raka'at sebelum imam selesai dari salam yang kedua.

8. Memandang ke langit (atas) atau menoleh ke kiri dan ke kanan ketika solat. Hal ini telah diancam oleh Nabi shallallahu 'alaihi wasallam, artinya: "Hendaklah orang-orang mahu berhenti dari mendongakkan pandangannya ke langit ketika solat atau Allah tidak mengembalikan pandangannya kepada mereka." (HR. Muslim).
Adapun menoleh yang tidak diperlukan maka hal itu mengurangi kesempurnaan shalat, dan jika sampai lurus ke arah lain maka hal itu membatal-kan shalat. Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda, artinya: "Jauhi-lah dari menoleh dalam shalat, karena sesungguh-nya ia adalah suatu kebinasaan." (HR. At-Tirmizi dan dishahihkannya).

9. Mengenakan pakaian tipis yang tidak menutupi aurat. Hal ini membatalkan solat, karena menutup aurat merupakan syarat sahnya solat.

10. Tidak memakai kerudung dan menutupi telapak kaki bagi wanita. Aurat wanita dalam solat adalah seluruh tubuhnya kecuali wajah dan telapak tangan (termasuk punggungnya). Ummu Salamah x ditanya tentang pakaian solat wanita. Beliau menjawab: "Hendaknya ia solat dengan kerudung, dan baju kurung panjang yang menu-tupi kedua telapak kakinya."

11. Lalu di depan orang yang sedang solat. Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda, artinya: "Seandainya orang yang lalu di depan orang solat itu mengetahui dosanya, tentu berhenti (menunggu) empat puluh (tahun) lebih baik baginya daripada lalu di depannya." (HR. Al-Bukhari dan Muslim).

12. Tidak melakukan takbiratul ihram ketika mendapati imam sedang ruku'. Takbiratul ihram adalah rukun solat karena itu ia wajib dilakukan dan dalam keadaan berdiri, baru kemudian mengikuti imam yang sedang ruku'.

13. Tidak langsung mengikuti keadaan imam ketika masuk masjid. Orang yang masuk masjid hendaknya langsung mengikuti imam, baik ketika itu ia sedang duduk, sujud atau lainnya (tentunya setelah takbiratul ihram, sebagaimana disebutkan). Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda, artinya: "Jika kamu datang untuk solat dan kami sedang sujud, maka sujudlah!" (HR. Abu Daud, shahih).

14. Melakukan sesuatu yang melalaikannya dari solat. Ini menunjukkan bahwa dia lebih menuruti hawa nafsu daripada menta'ati Allah. Betapa banyak orang yang tetap sibuk dengan pekerjaannya, menonton TV, dan sebagai-nya sementara seruan azan telah berkumandang. Padahal melalaikan solat dan mengingat Allah adalah suatu bencana besar. Allah berfirman, artinya: "Wahai orang-orang yang beriman, jangan-lah hartamu dan anak-anakmu melalaikanmu dari mengingat Allah, barangsiapa melakukan demiki-an maka mereka itulah orang-orang yang merugi." (Al-Munafiqun: 9).

15. Memejamkan mata ketika solat tanpa keperluan. Ini adalah makruh. Ibnu Qayyim berkata, 'Nabi shallallahu 'alaihi wasallam tidak mencontohkan solat dengan meme-jamkan mata.' Akan tetapi jika memejamkan mata tersebut diperlukan misalnya, karena di hadapan-nya ada lukisan atau sesuatu yang menghalangi kekhusyu'annya maka hal itu tidak makruh.

16. Makan atau minum dalam solat. Ini membatalkan solat. Ibnul Mundzir berkata, 'Para ahli ilmu sepakat bahwa orang yang solat dilarang makan dan minum.' Karena itu, bila masih terdapat sisa makanan di mulut, seseorang yang sedang shalat tidak boleh menelannya tetapi hendaknya mengeluarkannya dari mulutnya.

17. Tidak meluruskan dan merapatkan barisan. Nabi shallallahu 'alaihi wasallam bersabda, artinya: "Kamu mahu meluruskan barisan-barisan kamu atau Allah akan membuat perselisihan di antara hati-hati kamu." (HR. Al-Bukhari dan Muslim).
Adapun rapatnya barisan, sebagaimana yang dipraktekkan para sahabat adalah bahu dan telapak kaki seseorang merapat dengan bahu dan telapak kaki kawannya.

18. Imam tergesa-gesa dalam solatnya dan tidak thuma'ninah, sehingga menjadikan makmum juga tergesa-gesa, tidak thuma'ninah dan tidak sempat membaca Fatihah. Setiap imam akan ditanya tentang solatnya, dan thuma'ninah adalah rukun, karena itu ia wajib atas imam karena dia adalah yang diikuti.

19. Tidak memperhatikan sujud dengan tujuh anggota. Nabi shallallahu 'alaihi wasallam bersabda, artinya: "Kami diperintahkan untuk sujud dengan tujuh anggota; kening -dan beliau mengisyaratkan dengan tangannya sampai ke hidungnya-, dua tangan, dua lutut dan dua telapak kaki." (Muttafaq Alaih).

20. Membunyikan ruas jari-jari ketika shalat. Ini adalah makruh. Ibnu Abi Syaibah meriwayat-kan: "Aku so lat di sisi Ibnu Abbas dan aku membunyikan jari-jariku. Setelah selesai shalat, ia berkata, 'Celaka kamu, apakah kamu membunyikan jari-jarimu dalam keadaan solat?"

21. Mempersilakan menjadi imam kepada orang yang tidak pantas menjadi imam. Imam adalah orang yang diikuti, karena itu ia harus faqih (paham dalam urusan agama) dan qari' (pandai membaca Al-Qur'an). Para ulama mene-tapkan, tidak boleh dipersilakan menjadi imam orang yang tidak baik bacaan Al-Qur'annya, atau yang dikenal dengan kemaksi n atannya (fasiq), meskipun demikian, kalau itu terjadi maka shalat makmum tetap sah.

22. Membaca Al-Qur'an secara tidak baik dan benar. Ini adalah kekurangan yang nyata. Karena itu, setiap muslim harus berusaha untuk membaca Al-Qur'an, terutama dalam slatnya dengan baik dan benar. Allah berfirman, artinya: "Dan bacalah Al-Qur'an itu dengan tartil." (Al-Muzzammil: 4).

23. Wanita pergi ke masjid dengan perhiasan dan wangi wangian. Ini adalah bentuk kemungkaran yang nampak nyata baik di bulan Ramadan atau di waktu lainnya. Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda, artinya: "Jangan melarang wanita-wanita pergi ke masjid, dan hendaknya mereka keluar dalam keadaan tidak berhias dan memakai wangi wangian." (HR. Ahmad dan Abu Daud, shahih).

Ahad, 30 Mei 2010

Dialog Suami Istri

Rasulullah saw. biasanya menerima pendapat isteri-isteri beliau di saat bermusyawarah dengan mereka. Hal ini tentu saja bukan berarti Rasulullah tunduk pada pendapat seorang wanita. Dalam kisah perjanjian Hudaibiyah kita kenal ada dialog yang sangat penting antara Rasulullah saw. dengan isteri beliau, Ummu Salamah.
Pada saat itu Rasulullaah saw sedang gundah sedih. Pasalnya para sahabat nabi merasa kecewa karena perjanjian Hudaibiyah dengan pihak Quraisy mereka anggap merugikan kaum muslimin. Akibat perjanjian itu Rasulullaah saw dan para sahabatnya tidak jadi berangkat haji, sementara saat musim haji telah tiba. Kekecewaan para sahabat membuat mereka agak lalai menerima perintah Rasulullaah saw untuk menyembelih haiwan qurban. Mereka menjadi enggan melaksanakannya. Tentu saja hal ini membuat Rasulullaah saw gelisah. Maka Ummu Salamah menyampaikan pendapatnya. „Wahai Rasulullaah, mengapa baginda menjadi gundah. Lakukanlah pemyembelihan haiwan qurban baginda sendiri. Kelak pada sahabat akan mengikuti", Kata Ummu Salamah.
Mendapat saranan ini Rasulullaah saw bagaikan menemukan barang yang hilang. Beliau membenarkan pendapat Ummu Salamah dan segera melakukan penyembelihan haiwan qurban seperti yang dicadangkan oleh isteri beliau. Para sahabat pun kemudian mengikuti perbuatan Rasulullaah saw.
Rasulullaah saw sering berpuasa apabila di rumah Aisyah tidak sempat memasak apa-apa. Pernah suatu hari beliau bertanya kepada istrinya, „Wahai Khumairo (merah jambu) masak apakah Dinda hari ini ?" „Tidak ada apa pun ya Rasulullah," kata Aisyah. „Kalau begitu aku akan berpuasa," kata Rasulullah. Kisah dialog ini menjadi dasar bagi dibolehkannya berniat puasa di pagi hari sepanjang belum makan apa-apa sejak terbit fajar.
Demikianlah, hubungan Rasulullaah saw dengan isteri beliau sangat harmonis. Perhatikanlah, bagaimana Rasulullaah saw memanggil isterinya dengan gelaran yang mesra seperti khumairo (si merah jambu). Ini menunjukkan kemesraan Rasulullaah saw terhadap Aisyah. Bahkan sebutan Abu Bakar (yang artinya bapak Perawan) terhadap ayah Aisyah merupakan sebahagian kemesraan Rasulullaah saw kepada keluarga Aisyah.
Walaupun ada beberapa isteri Rasulullaah saw, sejarah mencatat bahwa hanya satu kali saja keluarga Rasulullaah saw bermasalah. Yaitu saat Hafsah membocorkan satu rahasia kepada istri Rasulullaah saw. yang lain (Aisyah) kemudian peristiwa ini diketahui Rasulullaah saw pula, sehingga menimbulkan sedikit masalah dan turunnya ayat.
Peristiwa tersebut telah diselesaikan Allah dan diabadikan dalam Kitabullah surat At-Tahrim ayat 3 dan seterusnya. Kejadian ini tidak membawa dampak apa pun terhadap nabi maupun kaum muslimin di saat itu. Bahkan menjadi gambaran betapa Rasulullaah saw merupakan seorang nabi yang ma’shum hingga diproteksi Allah. Karena bila masalah rumah tangga saja diangkat di dalam kitab suci, bagaimana dalam masalah yang lebih berat ?
Kunci Keharmonisan
Salah satu kunci keharmonian rumah tangga Islam adalah dialog yang intensif dan sehat antara suami dan istri. Dialog ini telah dicontohkan Rasulullaah saw pada banyak kesempatan. Hadits-hadits Rasulullaah saw yang diriwayatkan dari Aisyah dan Ummu Salamah umumnya berisi dialog tentang pemahaman suatu hukum tertentu dari ajaran Islam.
Pada banyak keluarga muslim sekarang ini, suami istri sering kali kurang berdiaolog atau bermusyawarah di antara keduanya. Di antara mereka ada yang beralasan dengan kesibukan kerja, bisnes dan lain-lain. Bahkan, saking sibuknya, ada yang bertatap muka pun tidak sempat. Jika suami pergi pagi pulang malam, mereka hanya bertemu di malam hari saja. Boleh jadi suami istri telah sangat letih. Akibatnya tentu saja mereka tidak mampu berdialog satu dengan lainnya. Masa berlalu begitu sahaja.
Dialog yang hambar biasanya mengakibatkan hubungan kemesraan menjadi berkurang. Bahkan tidak jarang kemesraan menjadi hilang, timbul ketegangan dan terjadilah perselisihan. Kalau sudah begini, kedua suami istri itu akan mengalami penderitaan. Sangat disayangkan apabila hubungan yang hambar seperti ini terjadi pada keluarga muslim yang dibangun dalam rangka beribadah kepada Allah.
Diperlukan pengertian yang mendalam dari kedua suami istri agar dialog dapat berjalan secara contenui dan menyenangkan. Suami istri hendaknya memiliki kesamaan persepsi tentang betapa pentingnya membangun hubungan harmonis antara keduanya.
Dalam rumah tangga Islam, hubungan harmoni memberi dampak yang sangat banyak, antara lain bahwa hubungan harmoni : 1. membahagiakan kedua pihak. Karena keduanya akan semakin menyadari fungsi dan peranan rumah tangga dalam ibadah kepada Allah. 2. memungkinkan kedua suami isteri mendidik anak secara lebih konsentrasi. Sebab kerukunan kedua orang tua merupakan modal utama bagi pembentukan generasi muslim yang kuat. 3. dapat melahirkan produktiviti keluarga yang sangat menguntungkan. Usaha keluarga yang sukses biasanya hanya tumbuh dari rumah tangga yang harmoni. 4. merupakan syarat utama dalam membentuk keluarga yang berorientasi taqarrub ilallah (mendekatkan diri kepada Allah). 5. dapat menjadi pendorong suami isteri dalam meningkatkan peranannya dalam dakwah islam di tengah masyarakat. Karena sesungguhnya kerukunan rumah tangga merupakan satu basic dakwah pada dae`.
Menumbuhkan Iklim Dialog
Suami Isteri Islam sangat memperhatikan keutuhan keluarga dan memberi rangsangan pada kaum muslimin untuk terus menerus meningkatkan hubungan rumah tangga yang harmoni ini. Dalam rangka menekankan betapa pentingnya dialog suami isteri dalam rumah tangga Rasulullaah saw bersabda :
„Wanita itu belahan (teman akrab) dari lelaki." (HR Abu Dawud dan Ahmad)
„Sebaik-baik kamu adalah orang yang terbaik terhadap isterinya. Dan aku merupakan orang terbaik di antara kalian terhadap isteri. Orang yang memuliakan kaum wanita adalah orang yang mulia, dan orang yang menghina kaum wanita adalah orang yang tak tahu budi." (HR Abu Asakir)
Islam memberi berbagai jalan dalam rangka membentuk keluarga harmoni, diantaranya menumbuhkan iklim dialogis atau dialog yang mesra antara suami istri.
Berikut ini adalah gambaran bentuk-bentuk dialog yang dapat dilakukan dalam rangka menumbuhkan iklim dialogis dalam rumah tangga Islam.
Dialog Rahsia Keluarga
Yaitu dialog yang hanya dilakukan berdua. Dialog ini hendaknya dilakukan 4 mata, antara suami isteri saja. Termasuk jenis ini adalah :
• Dialog tatkala melakukan hubungan intim. Ungkapan-ungkapan yang mesra pada saat ini disunnahkan untuk meningkatkan kegairahan suami isteri. Bisikan-bisikan mesra merupakan sarana untuk mencapai hubungan yang memuaskan.
• Dialog untuk membahas masalah yang terkait dengan problem rumah tangga, keluarga atau pun anak-anak. Terutama bila merencanakan sesuatu yang terkait dengan kepentingan keluarga. Bila ada hal-hal yang sama sekali tak perlu untuk diketahui orang lain.
• Dialog yang dilakukan di tempat tertentu yang dianggap memiliki suasana lain yang lebih menyenangkan kedua suami istri. Misalnya dialog yang dilakukan pada saat makan, rihlah dan sebagainya.
Dialog jenis ini sangat penting dan dapat mempengaruhi hubungan batin antara kedua suami istri. Karena itu hendaknya dibiasakan dan dihidupkan, kendati harus mengeluarkan sedikit biaya.
Dialog Umum
Yaitu dialog yang melibatkan anggota keluarga yang lain atau orang lain sebagai peserta percakapan. Antara lain :
• Dialog rutin yang merupakan hubungan komunikasi antara kedua pihak suami isteri. Seperti sapaan pagi, siang atau petang hari, perjumpaan di meja makan, ketika saling bersalaman dan sebagainya. Ini dapat disaksikan oleh siapa saja dari anggota keluarga.
• Dialog tatkala membicarakan pendidikan anak-anak, dapat melibatkan anak-anak itu sendiri sesuai dengan keperluan.
• Dialog yang terkait dengan masalah muamalah (hubungan) dengan orang lain. Seperti ketika ada tamu, kedatangan keluarga atau teman, tatkala bersilturrahim dan lain-lain. • Dialog dalam masalah sehari-hari yang dihadapi suami istri yang tidak bersifat rahsia. Dapat diselesaikan dengan melibatkan orang-orang yang terkait dengan permasalahan tersebut.
Dialog Jarak Jauh
Yaitu dialog yang dilakukan dengan menggunakan wasilah (sarana) di kala berjauhan, seperti handpone, surat dan sebagainya. Misalnya :
• Tatkala saling berjauhan, di tengah kesibukan keduanya, isteri di rumah atau suami di tempat kerja, keduanya saling menelipon, menanyakan khabar masing-masing atau khabar anak-anak dan anggota keluarga lain.
• Isteri membuat surat cinta untuk suaminya tatkala suami sedang bepergian dalam rangka tugas. Surat ini diselipkan sedemikian rupa, misalnya di poket seluar, beg violet atau map sehingga dibaca suami setelah tiba di tempat tujuan. Surat seperti ini memberi dorongan semangat kepada suami untuk berkarya.
• Isteri meninggalkan pesan di rumah manakala di saat suami pulang isteri terpaksa tidak ada di rumah. Sebaliknya, suami menitip surat pesan untuk isteri dengan kata-kata yang mesra. • Dan lain-lain.
Bahasa yang digunakan dalam berbagai dialog ini hendaknya bahasa yang sopan dan santun. Suami hendaknya menyampaikan maksud hatinya dengan penuh kasih sayang. Sedangkan istri pun menyambut dengan penuh penghargaan dan gairah cinta sehingga terjalin hubungan percintaan suami isteri sepanjang masa ke akhir hayat.

Isnin, 17 Mei 2010

BALASAN MENINGGALKAN SOLAT

Diriwayatkan bahawa pada suatu hari Rasulullah S.A.W sedang duduk bersama para sahabat, kemudian datang pemuda Arab masuk ke dalam masjid dengan menangis.
Apabila Rasulullah S..A.W melihat pemuda itu menangis maka baginda pun berkata, "Wahai orang muda kenapa kamu menangis?"
Maka berkata orang muda itu, "Ya Rasulullah S.A.W, ayah saya telah meninggal dunia dan tidak ada kain kafan dan tidak ada orang yang hendak memandikannya."
Lalu Rasulullah S.A.W memerintahkan Abu Bakar r.a. dan Umar r.a. ikut orang muda itu untuk melihat masalahnya. Setelah mengikut orang itu, maka Abu Bakar r.a dan Umar r.s. mendapati ayah orang mudah itu telah bertukar rupa menjadi babi hitam, maka mereka pun kembali dan memberitahu kepada Rasulullah S.A.W, "Ya Rasulullah S.A.W, kami lihat mayat ayah orang ini bertukar menjadi babi hutan yang hitam."
Kemudian Rasulullah S.A.W dan para sahabat pun pergi ke rumah orang muda dan baginda pun berdoa kepada Allah S.W.T, kemudian mayat itu pun bertukar kepada bentuk manusia semula. Lalu Rasulullah S.A.W dan para sahabat menyembahyangkan mayat tersebut.
Apabila mayat itu hendak dikebumikan, maka sekali lagi mayat itu berubah menjadi seperti babi hutan yang hitam, maka Rasulullah S.A.W pun bertanya kepada pemuda itu, "Wahai orang muda, apakah yang telah dilakukan oleh ayahmu sewaktu dia di dunia dulu?"
Berkata orang muda itu, "Sebenarnya ayahku ini tidak mahu mengerjakan solat." Kemudian Rasulullah S.A.W bersabda, "Wahai para sahabatku, lihatlah keadaan orang yang meninggalkan sembahyang. Di hari kiamat nanti akan dibangkitkan oleh Allah S.W.T seperti babi hutan yang hitam."
Di zaman Abu Bakar r.a ada seorang lelaki yang meninggal dunia dan sewaktu mereka menyembahyangkannya tiba-tiba kain kafan itu bergerak. Apabila mereka membuka kain kafan itu mereka melihat ada seekor ular sedang membelit leher mayat tersebut serta memakan daging dan menghisap darah mayat. Lalu mereka cuba membunuh ular itu.
Apabila mereka cuba untuk membunuh ular itu, maka berkata ular tersebut, "Laa ilaaha illallahu Muhammadu Rasulullah, menagapakah kamu semua hendak membunuh aku? Aku tidak berdosa dan aku tidak bersalah. Allah S.W.T yang memerintahkan kepadaku supaya menyeksanya sehingga sampai hari kiamat."
Lalu para sahabat bertanya, "Apakah kesalahan yang telah dilakukan oleh mayat ini?"
Berkata ular, "Dia telah melakukan tiga kesalahan, di antaranya :"
1. Apabila dia mendengar azan, dia tidak mahu datang untuk sembahyang berjamaah.
1. Dia tidak mahu keluarkan zakat hartanya.
1. Dia tidak mahu mendengar nasihat para ulama.
Maka inilah balasannya kepada sesiapa yang meninggalkan solat lima waktu. Oleh itu rakan-rakan marilah sama-sama memuhasabahkan diri masing-masing walau dimana dan siapa kita.Agar jangan mudah terpesona dengan cabaran dan dugaan semasa di dunia yang melalaikan ini. Subhanallah..

Sabtu, 8 Mei 2010

CARILAH KEBERKATAN DENGAN MEMBERIKAN SEDEKAH

Kekayaan tidak membawa erti apa apa tanpa ada keberkatan. Dengan adanya keberkatan, harta/rezeki yang sedikit akan dirasakan seolah-olah banyak dan mencukupi. Sebaliknya tanpa keberkatan akan dirasakan sempit dan susah meskipun banyak harta. Dalam kisah Nabi,Ayub ada diceritakan Nabi Ayub ketika sedang mandi tiba-tiba Allah datangkan seekor belalang emas dan hinggap dilengannya. Baginda menepis-nepis dengan bajunya. Lantas Allah berfirman 'Bukankah Aku lakukan begitu supaya kamu menjadi lebih kaya?' Nabi Ayub menjawab 'Ya benar, demi keagunganMu apalah makna kekayaan tanpa keberkatanMu'. Kisah ini menegaskan betapa pentingnya keberkatan dalam rezeki yang dikurniakan oleh Allah.

Cara untuk mendapatkan keberkatan daripada Allah.

1. Bersyukur atas apa yang diberikan oleh Allah samada banyak ataupun sedikit.

2. Belanjakan harta pada jalan yang diredhai oleh Allah.

3. Berusaha untuk mendapatkan rezeki yang halal

4. Keluarkan sedekah wajib (zakat) jika sampai nisab dan berikan sedekah sunat kepada orang miskin dan anak yatim.

5. Bersedekah kepada anak yatim/miskin kalau boleh setiap hari. (cari anak-anak yatim untuk diberikan).atau untuk surau. Insyallah akan diganti oleh Allah tanpa kita sedari.

6. Ikhlaskan pemberian/sedekah hanya kepada Allah bukan mengharapkan pujian dan sebagainya. (Pemberian tangan kanan tanpa diketahui tangan kiri). Sedekah mulakan dengan keluarga sendiri ,kaum kerabat terdekat dahulu selepas itu barulah kepada jiran dan orang-orang yang lebih jauh. Jangan anggap pemberian itu hak kita sebenarnya dalam harta kita ada hak mereka.

7. Hulurkan pemberian sunat secara rahsia - tetapi pemberian wajib (zakat) perlu diberi secara terangan sebagai menegakkan syiar Islam.

8. Konsep sedekah : berikan sesuatu yang kita sayangi. Orang yang miskin kalau boleh memberikan sedekah sangat hebat. Ini jelas dalam ayat Quran Ali Imran ayat 92 .

9. Cari harta dunia untuk dijadikan bekalan akhirat. (Dunia untuk akhirat - bukan dunia untuk dunia)

10. Amalan yang diberkati ialah hasil peluh sendiri dan juga melalui jualbeli (perniagaan). Menurut Nabi 9/10 (90%) daripada sumber rezeki ialah berpunca daripada perniagaan. Makan gaji mungkin 1/10 sahaja (10%). Nabi Muhammad sendiri sebelum diutus menjadi rasul adalah seorang ahli perniagaan yang jujur, cekap dan amanah. Peniaga yang amanah akan dibangkitkan bersama para nabi dan rasul di akhirat kelak.Perniagaan merupakan amalan fardu kifayah. Barang makanan orang Islam sepatutnya dikeluarkan sendiri oleh orang Islam. Kalau tidak ada menjalankan aktiviti ini, seluruh umat Islam berdosa.

11. Hulurkan bantuan kepada janda yang ketiadaan suami.
Dalam satu hadith, Nabi menerangkan setiap awal pagi, semasa terbit matahari ada dua malaikat menyeru kepada manusia di bumi. Yang satu menyeru 'Ya Tuhanku, kurniakanlah ganti kepada orang yang membelanjakan hartanya kerana Allah. Yang satu lagi menyeru 'Musnahkanlah orang yang menahan hartanya (lokek)' Orang yang bakhil tidak manfaatkan hartanya untuk dunia dan akhiratnya. Menginfaqkan (Belanjakan) harta adalah berkat, sebaliknya menahannya adalah celaka. Dalam hadith lain, nabi bersabda takutilah api neraka walaupun dengan sebelah biji tamar. Dan sabdanya lagi Sedekah itu penghapus dosa sebagaimana air memadam api. Sedekah walaupun kecil tetapi amat berharga di sisi Allah. Dan digalakkan memberi sedekah pada awal pagi.
Sekiranya dapat diamalkan perkara-perkara di atas, insyallah rezeki yang dikurniakan oleh Allah akan kekal walaupun telah digunakan. Allah akan membalas atau menggantikan apa yang telah dibelanjakan. Amalkan ilmu yang ada, nanti Allah akan menambahkan ilmu lagi. Begitu juga harta - belanjakan harta yang ada, Allah akan tambahkan lagi dari sumber yang kita tidak ketahui.
Sekian, wassalam.

Jumaat, 23 April 2010

ADAB SOPAN DALAM BELAJAR

Mengapa kini pelajar – pelajar semakin keras hati, walaupun setiap hari mereka belajar , diajar supaya beradab sopan namun kehormatan sebagai pelajar semakin terhakis, keras sahsiahnya . Mereka perlu mengamalkn adab-adab dalam menuntut ilmu supaya kesannya melahirkan pelajar yang bersahsiah tinggi serta menjaga kehormatan mereka sebagai pelajar dan mendapat keberkatan disisi Allah Rabbul Jalil.
1. IKHLAS NIAT – Kewajipan ke atas setiap muslim di dalam memastikan niat ketika menuntut ilmu ikhlas kerana Allah dan bukannya untuk mencari habuan dunia yang sementara kerana Rasulullah S.A.W pernah memberi amaran yang mana Allah akan menyediakan tempat di dalam neraka bagi mereka yang menuntut ilmu untuk kesenangan dunia semata-mata tanpa memikirkan maslahat Islam dan ummatnya. Memang agak susah untuk ikhlas di dalam belajar tetapi kita mesti terus berusaha ke arahnya. Kita yang berada dalam sistem sekular yang mementingkan material menyebabkan kita terlupa bahawa ilmu yang dipelajari bukan untuk mendapatkan tempat dan kedudukan serta kerja tetapi adalah untuk menjauhkan kita daripada kejahilan yang mana dengan ini mampu menjadi perisai diri di dalam melawan arus kesesatan dan seterusnya membawa perubahan kepada keislaman. Jadikanlah diri kita sebagaimana padi yang mana semakin semakin berisi semakin tunduk ke bumi kerana rendah diri. Jangan jadi sebagaimana lalang yang tinggi semakin mendongak ke langit kerana sombong. Ingatlah bahawa orang yang benar ikhlas dalam menuntut ilmu sahaja yang mampu memiliki sifat terpuji termasuk merendah diri. Maksud firman Allah dalam ayat 235 surah al-Baqarah :.........Dan ketahuilah bahawa Allah mengetahui apa yang tersemat dalam hatimu maka takutlah kepadaNya dan ketahuilah bahawa Allah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang. Ingatlah bahawa setiap orang akan binasa melainkan orang yang berilmu, setiap orang yang berilmu akan binasa melainkan orang yang beramal dan setiap orang yang beramal akan binasa melainkan orang yang benar-benar ikhlas.
2. TEKUN BERUSAHA DAN TAWAKKAL - Sentiasa bersungguh-sungguh dalam pembelajaran tanpa menurut keadaan dan masa dengan menghindari perasaan malas dan mudah jemu dengan buku pengajian. Ini dapat diatasi dengan membaca nota atau buku-buku yang kecil dan ringan atau mendengar kaset ceramah agama yang berbahasa Melayu dan sebaiknya berbahasa Arab.Perkara ini mampu melembut hati kita kerana sesiapa yang menjauhi nasihat ataupun tazkirah diri ditakuti Allah akan mengeraskan hatinya sebagaimana firman Allah dalam ayat 5 surah as-Sof yang bermaksud : Dan ingatlah ketika mana nabi Musa berkata kepada kaumnya :"Wahai kaumku! Mengapa kamu menyakitiku sedangkan kamu mengetahui bahawa aku ini adalah utusan Allah kepadamu?". Maka tatkala mereka buat endah tak endah sahaja lalu Allah memalingkan hati mereka dan Allah tidak memberi petunjuk kerpada kaum yang fasik. Ayat ini walaupun menceritakan umat nabi Musa tetapi peringatannya terus kekal hingga sekarang untuk kita sama-sama ambil iktibar dan pengajaran daripadanya. Kita juga hendaklah mewujudkan suasana sekeliling terutama di rumah dengan budaya ilmu bukannya budaya yang dipenuhi dengan cara mewah dan kesenangan serta hiburan yang boleh menghilangkan perasaan semangat untuk menambah ilmu dan pengetahuan.Kita hendaklah mencontohi ulama'-ulama' silam yang mana mereka belajar dalam keadaan susah tetapi tekun yang mana mereka sentiasa berada dalam suasana belajar bukannya mewah dan penuh kesenangan yang menyebabkan hilangnya perasaan bersungguh untuk belajar.Disamping itu kita mestilah bertawakkal kepada Allah agar kejayaan diimpikan akan menjadi milik kita.Tawakkal yang dilakukan mestilah mencukupi syaratnya iaitu berusaha, tekun, yakin, tidak mudah putus asa dan menyerah natijah ataupun keputusan kepada Allah sepenuh hati.
3. MENJAUHI MAKSIAT – Kita mestilah menghidupkan budaya amar ma’ruf dan nahi munkar dalam diri dan suasana sekeliling mengikut kemampuan yang ada. Sesungguhnya ilmu itu adalah nur yang suci yang mana ia tidak dapat kita perolehi jika diri kita sentiasa disaluti dengan najis-najis dosa. Cubalah sedaya yang mungkin di dalam menghindari kehendak nafsu kita dengan menutup segala jalan menuju ke arahnya.Jangan sekali-kali kita membuka jalan kepada maksiat untuk bertapak di hati kita. Jangan terlalu mengambil mudah dan endah tak endah sahaja terhadap perkara maksiat ini yang mana ia boleh menjerumuskan kita kepada maksiat yang lebih besar lagi. Di zaman sekarang ramai orang memandang maksiat yang kecil seperti maksiat mata, mulut, telinga, tangan(internet ataupun tulisan) serta pergaulan antara lelaki dan perempuan yang halal berkahwin hanya suatu perkara yang biasa dan dirasakan ia bukannnya maksiat dan mereka hanya menganggap hanya dosa besar seperti berzina, mencuri, memukul orang dan lain-lain lagi sahaja sebagai maksiat. Dosa yang kecil jika dibuat berterusan akan menjadi dosa besar.
4. MEMILIH TEMAN YANG SOLEH - Pilihlah teman yang mampu membawa kita ke arah kebaikan dan cubalah hidupkan budaya nasihat menasihati antara satu sama lain di dalam rumah kita sendiri samada berbentuk rasmi seperti diskusi kitab atau melalui perbincangan yang tidak rasmi setiap hari.Loqman Al-Hakim pernah berpesan kepada anaknya supaya sentiasa bersama orang alim dan soleh serta menghadiri majlis ilmu kerana apabila Allah menurunkan keberkatan kita turut sama memperolehinya. Disamping itu apabila kita sentiasa bersama orang soleh akan menasihati kita ke arah kebaikan serta menegur kita apabila berlakunya kesilapan dan kesalahan. Ini kan mematangkan lagi diri kita disamping menambahkan lagi semangat kita dalam belajar. Ini bukan bermakna kita diminta menjauhi mereka yang tidak soleh sebaliknya kita diminta berdakwah kepada mereka setakat kemampuan yang ada dan jangan pula kita yang terpengaruh dengan cara hidup mereka. Ingatlah firman Allah dalam surah Al-Zukhruf ayat 67 yang bermaksud :Teman-teman yang rapat pada hari itu sebahagiannya menjadi musuh kepada sebahagian yang lain kecuali mereka yang bertaqwa. Rasulullah S.A.W pernah berpesan kepada kita melalui hadis yang diriwayatkan oleh imam Tarmizi dan Abu Daud : Seseorang itu mengikut agama sahabat temannya. Maka hendaklah seseorang itu memerhati siapakah yang dijadikan teman.
5. BANYAKKAN ZIKRULLAH – Pastikan kita sentiasa solat lima waktu secara berjemaah dan mengamalkan wirid serta doa selepas solat walaupun ringkas kerana ulama’ sufi begitu menitik beratkan perkara wirid ini kerana ia boleh menghidupkan hati yang mati dan ia juga boleh mendatangkan perasaan ingin memusabahkan diri dengan amalan seharian. Tanpa wirid yang ma’thur selepas solat boleh menyebabkan perasaan zikrullah agak berkurangan dan ia boleh mendatangkan perasaan memudahkan segala kewajipan yang telah diperintahkan oleh Rabbul ‘Izzati. Jangan ajar diri kita melengah-lengahkan solat lima waktu kerana ia akhirnya mampu membawa diri kita ke arah mengabaikan solat. Bacalah Al-Quran sekurang-kurangnya sehelai setiap hari kerana ia merupakan ibu segala ubat. Hidupkan amalan-amalan sunat dalam setiap gerak kerja kita seharian kerana hidup yang sentiasa dihiasi dengannya akan sentiasa diberkati dan diredhai oleh Allah dan makhluk-Nya.
6. MENJAGA KEHORMATAN- Kita wajib menjaga kehormatan diri sendiri dan juga orang lain. Tutup segala ke'aiban diri dan orang lain kerana ia membawa kepada keredhaan Allah dan manusia lain kepada diri kita.Hanya orang yang mana kehidupannya dicucuri dengan keredhaan dan rahmat Allah sahaja yang mampu merasakan kebahagian di dalam kehidupan seharian. Manakala mereka yang jauh daripada rahmat Allah, hidup mereka dipenuhi dengan perkara yang kurang baik dan derita. Jangan sekali-kali menyakiti hati orang lain kerana doa orang yang dizalimi adalah lebih bahaya daripada panah malam.Firman Allah dalam ayat 12 surah Al-Hujurat yang bermaksud : Wahai orang-orang yang beriman! jauhilah kebanyakan perasaan prasangka, sesungguhnya sebahagian daripada prasangka itu adalah dosa dan janganlah kamu mencari kesalahan orang lain dan janganlah pula sebahagian kamu mengumpat sebahagian yang lain. Adakah salah seorang daripada kamu suka memakan daging saudaranya yang telah mati?. Maka sudah tentu kamu merasa jijik kepadanya. Dan bertaqwalah kepada Allah, sesungguhnya Allah Maha Penerima taubat lagi Maha Penyayang.
7. DOA DAN KEREDHAAN IBUBAPA- Kita hendaklah sentiasa menjaga perasaan kedua ibubapa kita dan menghormati mereka dalam perkara yang tidak menyalahi syariat Islam. Sentiasa berhubung dengan mereka dan mengambil berat tentang keadaan keduanya serta mendoakan kebahagian mereka di dunia dan akhirat. Kita juga hendaklah sentiasa meminta agar mereka meredhai kita dan mendoakan kejayaan kita. Ingatlah bahawa keredhaan Allah bergantung kepada keredhaan ibubapa terhadap kita. Firman Allah dalam ayat 23 hingga 24 surah al-Isra' yang bermaksud : Dan Tuhanmu telah memerintahkan supaya kamu tidak menyembah selain Dia dan hendaklah kamu berbuat baik kepada kedua ibubapamu dengan sebaik-baiknya. Jika salah seorang daripada keduanya ataupun kedua-duanya telah lanjut usia mereka dalam jagaan kamu, maka jangan sekali-kali kamu mengherdik kepada keduanya dengan perkataan "uf" dan janganlah kamu menghertak mereka dan ucapkanlah kepada mereka perkataan yang baik. Dan rendahkanlah dirimu terhadap mereka berdua dengan penuh kasih sayang dan ucaplah : " Wahai Tuhanku! kasihanilah mereka berdua sebagaimana mereka berdua telah mendidikku semasa kecil".
8. MENGHORMATI GURU- Kita juga wajib menghormati guru dan mematuhi segala arahannya selagi mana tidak menyalahi kehendak Islam. Kita mesti patuh kepadanya walaupun fikrah atau pendapat kita berbeza. Kita pernah mendengar bagaimana imam As-Syafi'e walaupun berijtihad bahawa qunut di dalam solat Subuh sunat ab'adh(kena sujud sahwi jika tidak melakukannya) tetapi dia tidak melakukannya apabila mendirikan solat itu berhampiran maqam gurunya imam Malik kerana menghormati gurunya. Bagaimana dengan kita? Sesungguhnya ulama' silam begitu menitik beratkan masalah keberkatan ilmu, sedangkan kita hari ini tidak lagi mengendahkan perkara ini. Ini menyebabkan timbulnya pelbagai masalah terutama keruntuhan akhlak di kalangan remaja.Guru janganlah dianggap sebagai guru di sekolah, universiti atau di tempat pengajian sahaja tetapi kita mestilah menganggap bahawa dia pengajar dan secara langsung sebagai pendidik yang mesti dihormati walaupun di mana berada.Cubalah kita fikir dan renungi bersama tentang dua keadaan berbeza antara pelajar dulu dan sekarang mengenai pandangan dan penghormatan mereka terhadap guru. Tanpa ada keserasian dan kasih sayang yang wujud antara guru dan pelajar tidak memungkinkan berlakunya ketenteraman dalam kehidupan seharian.Oleh itu marilah kita sama-sama membina kembali keutuhan dan mahabbah antara guru dan pelajar agar ia mampu menyinarkan kembali suasana harmoni serta menghindari perkara negatif dalam kehidupan.
9. BERAMAL DENGAN SEGALA ILMU YANG DIPEROLEHI - Kita mengamalkan segala ilmu yang dipelajari setakat mana yang termampu oleh kita. Ulama' silam sentiasa mengingatkan kita bahawa orang yang berilmu dan tidak beramal dengan ilmunya akan dihumban ke dalam api neraka lebih dahulu daripada penyembah berhala. Jadikanlah ilmu yang dipelajari sebagai benteng daripada terjerumus ke kancah maksiat dan jadikanlah juga ia sebagai senjata di dalam mematahkan serangan musuh Islam serta jadikankanlah ia sebagai ubat yang mujarab di dalam menyembuhkan penyakit jahil dan batil di dalam masyarakat. Jangan jadikan ia sebagai barangan jualan untuk mengejar kekayaan dunia yang sementara. Berapa ramaikah yang telah dihinakan oleh Allah kerana melacurkan ilmu semata-mata untuk mengaut kemewahan dunia.Inilah merupakan antara sebab atau punca yang menyebabkan umat Islam terus mundur.Berapa ramaikah mereka yang belajar tentang al-Quran dan Hadis tetapi mereka dilaknat oleh keduanya kerana tidak merealisasikan segala apa yang dipelajari.Oleh itu kita mestilah beringat dan berhati-hati mengenai perkara ini demi kebahagian kita di dunia yang sementara dan akhirat yang kekal selamanya. Begitu mudah untuk memberi nasihat dan tazkirah tetapi begitu sukar untuk mengota dan merealisasikannya dalam kehidupan. Tanpa usaha yang bersungguh- sungguh, kita tidak mampu melaksanakannya.Samalah kita sama-sama menghayati firman Allah dalam ayat 2 hingga 3 surah as-Sof yang bermaksud :Wahai orang-orang yang beriman! mengapa kamu mengatakan apa yang kamu tidak kotakan? Amat besar kebencian Allah di sisi Allah bahawa kamu mengatakan apa yang tidak kamu kotakan.

Jumaat, 16 April 2010

Rahsia Memotong Kuku

Sekurang- kurangnya, setiap minggu kita pasti meluangkan masa untuk memotong kuku. ini disebabkan Islam mengajar umatnya menjaga kebersihan diri. walaupun memotong kuku dilihat seperti suatu ibadah yang remeh temeh oleh segelintir manusia, namun, ada kaedah- kaedah yang tertentu yang perlu kita ketahui.

RASULULLAH S.A.W BERSABDA YANG ERTINYA:

Barang siapa yang mengerat kukunya pada ;

* Hari Sabtu :
Nescaya keluar dari dalam tubuhnya ubat dan masuk kepadanya penyakit

* Hari Ahad :
Nescaya keluar daripadanya kekayaan dan masuk kemiskinan

* Hari Isnin : Nescaya keluar daripadanya gila dan masuk sihat

* Hari Selasa :
Nescaya keluar daripadanya sihat dan masuk penyakit

* Hari Rabu :
Nescaya keluar daripadanya was-was dan masuk kepadanya kepapaan

* Hari Khamis :
Nescaya keluar daripadanya gila dan masuk kepadanya sembuh dari penyakit

* Hari Jumaat :
Nescaya keluar dosa-dosanya seperti pada hari dilahirkan oleh ibunya dan masuk kepadanya rahmat daripada Allah Taala .
Jadi, kerat kuku bukan sebarang kerat tapi ada kaedahnya. Walaupun ia hanya kuku tapi ia adalah sebahagian dari badan kita yang perlu kita hormati.Misalnya, kerat kuku ada adabnya selain ikut hari, kita juga perlu buang kuku tu pada tempat yang tidak kotor sebagaimana yang diajar, eloklah buang ke tanah kerana kita juga adalah unsur tanah, Bukannya tong sampah sekalipun tong sampah tu bersih.

Lagi satu, mulakan kerat kuku tu mulai dengan Bismillah dan selawat Nabi dan kerat start jari telunjuk sebelah kanan sampai habis tangan kanan, kemudian jari kelingking sebelah kiri sampai ibu jari tangan kiri dan last sekali ibu jari tangan kanan. Kalau kaki pula, start dengan jari kelingking kaki kanan sampai kelingking kaki kiri. Itulah sunnah yang paling kuat dipegang selama ini walaupun ada banyak khilafnya. Wallahu'alam.

Begitu indahnya Islam, sampai kerat kuku pun diajarnya. Apatah lagi perkara yang lebih besar dari itu.

*So,pilih lah hari yg sesuai untuk potong kuku

Isnin, 5 April 2010

11 AMALAN YANG TERBALIK

Marilah kita bermuhasabah atau menilai dan menghitung kembali tentang amalan harian kita. Kadang-kadang kita akan dapati amalan kita adalah terbalik atau bertentangan dari apa yang patut dilakukan dan dituntut oleh Islam. Mungkin kita tidak sedar atau telah dilalaikan atau terikut-ikut dengan budaya hidup orang lain. Perhatikan apa yang dipaparkan dibawah sebagai contoh amalan yang terbalik:-
1. Amalan kenduri aruah beberapa malam yang dilakukan oleh keluarga simati selepas sesuatu kematian (malam pertama, kedua, ketiga, ketujuh dan seterusnya) adalah terbalik dari apa yang dianjurkan oleh Rasulullah di mana Rasulullah telah menganjurkan jiran tetangga memasak makanan untuk keluarga simati untuk meringankan kesusahan dan kesedihan mereka. Keluarga tersebut telah ditimpa kesedihan, terpaksa pula menyedia makanan dan belanja untuk mereka yang datang membaca tahlil. Tidakkah mereka yang hadir makan kenduri tersebut khuatir kalau-kalau mereka termakan harta anak yatim yang ditinggalkan oleh simati atau harta peninggalan simati yang belum dibahagikan kepada yang berhak menurut Islam?
2. Kalau hadir ke kenduri walimatul urus (kenduri kahwin) orang kerap salam berisi (hadiah wang yang diberi semasa bersalam). Kalau tak ada duit nak dikepit dalam tangan, maka segan ia nak pergi makan kenduri. Tetapi kalau ia menziarah orang mati, tidak segan pula salam tak berisi. Sepatutnya kalau menziarah keluarga si matilah kita patut memberi sedekah. Kalau ke kenduri kahwin, tak bagi pun tak apa kerana tuan rumah panggil untuk diberi makan bukan untuk ia menambah pendapatan.
3. Ketika menghadiri majlis pemimpin negara kita berpakaian cantik, kemas dan segak tetapi bila mengadap Allah baik di rumah maupun di masjid, pakaian lebih kurang saja bahkan ada yang tak berbaju. Tidakkah ini suatu perbuatan yang terbalik.
4. Kalau menjadi tetamu di rumah orang dan di beri jamuan, kita rasa segan nak makan sampai habis apa yang dihidangkan kerana rasa segan dan malu, sedangkan yang dituntut dibanyakkan makan dan dihabiskan apa yang dihidang supaya tuan rumah rasa gembira dan tidak membazir.
5. Kalau bersolat sunat di masjid amat rajin, tapi kalau di rumah, sangat malas. Sedangkan sebaik-baiknya solat sunat banyak dilakukan di rumah seperti yang dianjurkan oleh Rasulullah untuk mengelakkan rasa riak.
6. Bulan puasa adalah bulan mendidik nafsu termasuk nafsu makan yang berlebihan tetapi kebanyakan orang mengaku bahawa dalam carta perbelanjaan setiap rumah orang Islam akan kita dapati perbelanjaan di bulan puasa adalah yang tertinggi dalam setahun. Sedangkan sepatutnya perbelanjaan di bulan puasa yang terendah. Bukankah terbalik amalan kita?
7. Kalau nak mengerjakan haji, kebanyakan orang akan membuat kenduri sebelum bertolak ke Mekah dan apabila balik dari Mekah tak buat kenduri pun. Anjuran berkenduri dalam Islam antaranya ialah kerana selamat dari bermusafir, maka dibuat kenduri, bukan kerana nak bermusafir, maka dibuat kenduri. Bukankah amalan ini terbalik? Atau kita mempunyai tujuan lain.
8. Semua ibubapa amat bimbang kalau-kalau anak mereka gagal dalam periksa. Maka dihantarlah ke kelas tuisyen walau pun banyak belanjanya. Tapi kalau anak tak boleh baca Quran atau solat, tak bimbang pula bahkan tak mahu hantar tuisyen baca Quran atau kelas khas mempelajari Islam. Kalau guru tuisyen sanggup dibayar sebulan RM20.00 satu pelajaran 8 kali hadir tapi kepada Tok Guru Quran nak bayar RM15.00 sebulan 20 kali hadir belajar pun menggeletar tangan. Bukankah terbalik amalan kita? Kita sepatutnya lebih berbimbang jika anak tidak dapat baca Al Quran atau bersolat dari tidak lulus periksa.
9. Kalau bekerja mengejar rezeki Allah tak kira siang malam, pagi petang, mesti pergi kerja. Hujan atau ribut tetap diharungi kerana hendak mematuhi peraturan kerja. Tapi ke rumah Allah (masjid) tak hujan, tak panas, tak ribut pun tetap tak datang ke masjid. Sungguh tak malu manusia begini, rezeki Allah diminta tapi nak ke rumahNya segan dan malas.
10. Seorang isteri kalau nak keluar rumah samada dengan suami atau tidak, bukan main lagi berhias. Tetapi kalau duduk di rumah, masyaAllah. Sedangkan yang dituntut seorang isteri itu berhias untuk suaminya, bukan berhias untuk orang lain. Perbuatan amalan yang terbalik ini membuatkan rumah tangga kurang bahagia.
11. Seorang pelajar, lebih menghormati model atau artis yang menjadi idola mereka daripada menghormati golongan guru, alim ulama orang berilmu yang lebih tua daripada mereka. Guru yang mengajar dianggap musuh. Kawan yang nakal tidak beriman dianggap kawan pembimbing yang sejati.
12. Di sekolah, pentadbir selalu dapat mengumpulkan guru-guru untuk bermesyuarat sehingga sampai kepetang tetapi tidak dapat mengumpulkan guru, membimbing guru guru untuk sembahyang berjemaah setiap hari.
Cukup dengan contoh-contoh di atas. Marilah kita berlapang dada menerima hakikat sebenarnya. Marilah kita beralih kepada kebenaraan agar hidup kita menurut landasan dan ajaran Islam yang sebenar bukan yang digubah mengikut selera kita. Allah yang mencipta kita maka biarlah Allah yang menentukan peraturan hidup kita.Hiduplah di atas landasan ibadat yang sejati.

Jahiliyah Moden

Hari demi hari kita sering mendengar dan melihat paparan di dada akhbar mahupun di kaca TV, gejala sosial yang semakin meruncing dan membimbangkan. Kes-kes seperti pembuangan dan pembakaran bayi hidup hidup , kes rogol, bunuh membunuh ,bersekedudukan belum nikah, kes 'haruan makan anak',menagih dadah,minum arak dan sebagainya menjadi tajuk utama akhbar beberapa hari yang lalu.
Apakah masyarakat Islam khususnya di Malaysia ingin memartabatkan kembali masyarakat 'Jahiliyah Moden' seperti masyarakat Jahiliyah 1500 tahun dahulu? Ciri-ciri seperti membuang dan membunuh anak, pelacur,membunuh, rendahnya moral dan sewaktu dengannya boleh dilihat dan diperhatikan sama seperti zaman Jahiliyah dahulu.
Firman Allah Taala bermaksud: "Dan hendaklah kamu tetap di rumahmu dan janganlah kamu berhias dan bertingkah laku seperti orang-orang Jahiliyah yang dahulu ..." (al-Ahzab: 33)
Gejala anak luar nikah contohnya yang kita dengar sekarang ini semakin teruk dan membimbangkan. Bukan di negara kita sahaja masalah ini berlaku, malah di seluruh dunia gejala ini merebak. Misalnya, 1/3 kelahiran bayi setiap tahun di Amerika Syarikat adalah anak luar nikah.
FirmanNya bermaksud: "Sesungguhnya binatang (makhluk) yang seburuk-buruknya pada sisi Allah ialah orang-orang yang pekak dan tuli yang tidak mengerti apa-apa pun." (al-Anfaal: 22)
Sabda Rasulullah s.a.w: "Ada tiga faktor yang membinasakan manusia iaitu mengikuti hawa nafsu, kikir yang melampaui batas dan mengkagumi diri sendiri." (HR Tirmizi)
Seharusnya umat Islam bersatu padu memerangi gejala ini sebelum meruncing dan sukar untuk dibanteras. Badan-badan bukan kerajaan, pihak-pihak tertentu dan orang perseorangan harus tampil dan saling membantu. Rasa malu dan kekuatan iman yang kuat boleh menjadi pendinding kepada nafsu.
Firman Allah Taala bermaksud: "Dan hendaklah ada di antara kamu segolongan umat yang menyeru kepada kebajikan, menyuruh kepada yang makruf dan mencegah dari yang mungkar, merekalah orang yang beruntung." (Ali Imran: 104)
Sabda Nabi s.a.w: "Rasa malu dan iman itu sebenarnya berpadu menjadi satu bilamana lenyap salah satunya hilang pulalah yang lain." (Hadis Qudsi) . Mudah mudahan cetusan ini menjadi pengajaran kepada sesiapa sahaja.

Isnin, 29 Mac 2010

Menutup Rambut bagi wanita

MENUTUP RAMBUT BAGI WANITA
Dr. Yusuf Al-Qardhawi


PERTANYAAN

Ada sebagian orang mengatakan bahwa rambut wanita tidak termasuk aurat dan boleh dibuka. Apakah hal ini benar dan bagaimana dalilnya?

JAWAB

Telah menjadi suatu ijma' bagi kaum Muslimin di semua negara dan di setiap masa pada semua golongan fuqaha, ulama, ahli-ahli hadis dan ahli tasawuf, bahwa rambut wanita itu termasuk perhiasan yang wajib ditutup, tidak boleh dibuka dihadapan orang yang bukan muhrimnya.

Adapun sanad dan dalil dari ijma' tersebut ialah ayat Al-Qur'an:

"Katakanlah kepada wanita yang beriman, 'Hendaklah mereka menahan pandangannya, memelihara kemaluannya, dan janganlah menampakkan perhiasannya, kecuali yang (biasa) tampak darinya. Dan hendaklah mereka
menutupkan kain kerudung ke dadanya, ..." (Q.s. An-Nuur: 31).

Maka, berdasarkan ayat di atas, Allah swt. telah melarang bagi wanita Mukminat untuk memperlihatkan perhiasannya. Kecuali yang lahir (biasa tampak). Di antara para ulama, baik dahulu maupun sekarang, tidak ada yang mengatakan bahwa rambut wanita itu termasuk hal-hal yang lahir; bahkan
ulama-ulama yang berpandangan luas, hal itu digolongkan perhiasan yang tidak tampak.

Dalam tafsirnya, Al-Qurthubi mengatakan, "Allah swt. Telah melarang kepada kaum wanita, agar dia tidak menampakkan perhiasannya (keindahannya), kecuali kepada orang-orang tertentu; atau perhiasan yang biasa tampak."

Ibnu Mas'ud berkata, "Perhiasan yang lahir (biasa tampak) ialah pakaian." Ditambahkan oleh Ibnu Jubair, "Wajah" Ditambah pula oleh Sa'id Ibnu Jubair dan Al-Auzai, "Wajah, kedua tangan dan pakaian."

Ibnu Abbas, Qatadah dan Al-Masuri Ibnu Makhramah berkata, "Perhiasan (keindahan) yang lahir itu ialah celak, perhiasan dan cincin termasuk dibolehkan (mubah)."





Ibnu Atiyah berkata, "Yang jelas bagi saya ialah yang sesuai dengan erti ayat tersebut, bahwa wanita diperintahkan untuk tidak menampakkan dirinya dalam keadaan berhias yang indah dan supaya berusaha menutupi hal itu. Perkecualian pada bagian-bagian yang kiranya berat untuk menutupinya, karena darurat dan sukar, misalnya wajah dan tangan."


Berkata Al-Qurthubi, "Pandangan Ibnu Atiyah tersebut baik sekali, karena biasanya wajah dan kedua tangan itu tampak di waktu biasa dan ketika melakukan amal ibadat, misalnya salat, ibadat haji dan sebagainya."

Hal yang demikian ini sesuai dengan apa yang diriwayatkan oleh Abu Daud dari Aisyah r.a. bahwa ketika Asma' binti Abu Bakar r.a. bertemu dengan Rasulullah saw, ketika itu Asma' sedang mengenakan pakaian tipis, lalu Rasulullah saw. memalingkan muka seraya bersabda:

"Wahai Asma'! Sesungguhnya, jika seorang wanita sudah sampai masa haid, maka tidak layak lagi bagi dirinya menampakkannya, kecuali ini ..." (beliau
mengisyaratkan pada muka dan tangannya).

Dengan demikian, sabda Rasulullah saw. itu menunjukkan bahwa rambut wanita tidak termasuk perhiasan yang boleh ditampakkan, kecuali wajah dan tangan.

Allah swt. telah memerintahkan bagi kaum wanita Mukmin, dalam ayat di atas, untuk menutup tempat-tempat yang biasanya terbuka di bagian dada. Arti Al-Khimar itu ialah "kain untuk menutup kepala," sebagaimana surban bagi laki-laki, sebagaimana keterangan para ulama dan ahli tafsir. Hal ini (hadis yang menganjurkan menutup kepala) tidak terdapat pada hadis manapun.

Al-Qurthubi berkata, "Sebab turunnya ayat tersebut ialah bahwa pada masa itu kaum wanita jika menutup kepala dengan akhmirah (kerudung), maka kerudung itu ditarik ke belakang, sehingga dada, leher dan telinganya tidak tertutup. Maka, Allah swt. memerintahkan untuk menutup bagian mukanya, yaitu
dada dan lainnya."

Dalam riwayat Al-Bukhari, bahwa Aisyah r.a. telah berkata,

"Mudah-mudahan wanita yang berhijrah itu dirahmati Allah."

Ketika turun ayat tersebut, mereka segera merobek pakaiannya untuk menutupi apa yang terbuka. Ketika Aisyah r.a. didatangi oleh Hafsah, kemenakannya, anak dari saudaranya yang bernama Abdurrahman r.a. dengan memakai
kerudung (khamirah) yang tipis di bagian lehernya, Aisyah r.a. lalu berkata, "Ini amat tipis, tidak dapat menutupinya."

Sabtu, 27 Mac 2010

Tujuh ciri mukmin yang beruntung

Quran gariskan tujuh ciri mukmin beruntung

MENGIKUT Islam manusia akan memperoleh ganjaran setimpal berdasarkan usaha atau amal yang dilakukannya, baik perkara kecil atau besar mahupun yang tergolong dalam perbuatan atau sesuatu yang baik atau buruk.
Firman Allah bermaksud: “Barang siapa mengerjakan kebaikan sebesar zarah pun, nescaya dia akan melihat (balasannya). Dan barang siapa yang mengerjakan kejahatan walau sebesar zarah pun, nescaya dia akan melihat (balasannya).” – (Surah az-Zalzalah, ayat 7-8)
Ayat itu mengandungi pengertian bahawa manusia tidak akan terlepas daripada dua jenis perbuatan iaitu baik dan buruk.
Namun demikian, manusia yang teguh imannya tentu berupaya dan berusaha melakukan lebih banyak perbuatan baik dan berusaha menjauhi perbuatan buruk.
Mereka yang lebih banyak mengerjakan amal soleh tentu imannya lebih teguh berbanding mereka yang banyak melakukan kejahatan.
Untuk mencapai tahap mukmin sejati lagi berjaya, bukanlah mudah. Ini kerana yang bergelar mukmin itu, tidak cukup sekadar percaya kepada Allah atau sekadar mengucapkan dengan lisan: “Aku percaya pada Tuhan.” Sebaliknya orang yang benar-benar beriman harus memiliki tiga perkara:

l Iqraru bil-qalbi (dinyatakan dalam hatinya/ditetapkan dalam hati).

l Nuthqu bil-lisan (diucapkan dengan lidah).

l Amalan bil-arkan (diamalkan dalam kehidupan seharian).

Orang mukmin yang taat adalah golongan yang mendapat kemuliaan dan kasih sayang daripada Allah. Mereka adalah kelompok manusia yang dijanjikan akan tinggal buat selama-lamanya dalam syurga bernama Firdaus yang penuh dengan kenikmatan.

Dalam al-Quran, Allah menyebutkan tujuh ciri atau kelompok mukmin berjaya atau beruntung yang mana akhirnya dianugerahkan dengan syurga Firdaus.

Hal ini dinyatakan Allah dalam surah al-Mukminun, ayat 1-11. Tujuh ciri itu ialah:

l Khusyuk dalam menunaikan solat.

Sesungguhnya solat akan mampu dilaksanakan dengan khusyuk oleh seseorang mukmin, sesuai dengan kemantapan atau keteguhan iman yang dimilikinya.
Pada dasarnya pengertian khusyuk di sini ialah mencakupi bahawa seseorang itu biasa memahami apa yang dibaca dan dilakukannya dalam solatnya. Mengetahui makna ayat yang dibaca, di samping mengawal bilangan rakaat. Jadi, tidak sekadar mengerti syarat dan rukunnya saja.
Dalam khusyuk itu juga harus ada unsur takut kepada Allah. Demikian mengikut Imam Al-Ghazali. Sembahyang yang dikerjakan dengan khusyuk adalah syarat pertama untuk menjadi mukmin berjaya dan dapat mewarisi syurga Firdaus.

l Memelihara diri daripada perbuatan tidak berfaedah.
Seseorang yang benar-benar mukmin tidak akan membiarkan masa berlalu dengan tidak melakukan perkara berfaedah.

l Menunaikan zakat.
Sesungguhnya menunaikan zakat adalah kewajipan bagi setiap Muslim. Seorang Muslim sejati akan rela dengan ikhlas menunaikan kewajipan zakatnya tanpa wujudnya paksaan, lantaran sedar bahawa hartanya sudah memenuhi syarat untuk zakat. Wajib baginya untuk membayar zakat harta itu.
Selain itu, dia sedar bahawa pada harta miliknya itu ada hak orang lain yang harus diberikan, terutama hak fakir miskin. Hartanya yang sebenar hanyalah harta yang tinggal selepas dikeluarkan zakatnya.

l Memelihara kehormatan/kemaluannya.
Orang mukmin yang berjaya akan menghindarkan diri daripada melakukan penyimpangan dalam hal seksual dan tidak mendekati zina.
Dia tidak akan berlaku serong dan hanya menyalurkan keinginan syahwat (persetubuhan) melalui jalan yang halal dengan pasangan sah.

l Melaksanakan amanah.
Seseorang mukmin yang diberi kepercayaan akan menunaikannya dengan baik. Ini kerana kepercayaan itu adalah penghormatan paling berharga baginya.

l Memenuhi janji.
Islam mengajar bahawa setiap janji mesti ditunaikan. Ini kerana janji itu ibarat hutang, lantaran ia perlu dibayar. Segala sesuatu yang dijanjikan perlu dipenuhi kerana yang demikian adalah ciri mukmin berjaya.

l Memelihara solat.
Solat dalam pandangan mukmin sejati paling penting. Jadi, solat yang dilakukan mereka sentiasa cukup terpelihara, sehingga dapat dilaksanakan dengan begitu baik lagi sempurna. Waktu solat dijaga dengan baik. Solat pada awal waktu dan sentiasa berwaspada agar dapat solat tidak di luar waktu. Begitu juga dengan rukun dan pelbagai syarat lainnya.

Selasa, 23 Mac 2010

BILA DOA MUDAH & CEPAT DIKABULKAN?

Berdoa merupakan salah satu daripada elemen yang penting dalam kehidupan seseorang Muslim. Ia adalah pengakuan hamba terhadap kekuasaan Allah yang mutlak ke atas segala yang berlaku, manakala dari segi yang lain pula ia adalah bentuk pengabdian seorang hamba kerana hadirnya perasaan berhajat kepada Allah Subahanahu Wataala.
Sementara itu doa adalah penggerak dalaman yang memberikan kekuatan, keyakinan, harapan dan keberkatan dalam apa jua amal perbuatan. Maka tidak hairan di dalam Islam setiap langkah sesuatu perbuatan, ada doa-doa tertentu yang digalak supaya diamalkan sama ada sebelum memulakan sesuatu perbuatan ataupun selepas melakukannya.
Kelebihan atau fadhilat doa itu pula amat besar dan banyak sekali. Melalui doa, keampunan dan rahmat diperolehi, dan melalui doa juga musibah dan kesusahan terhindar. Pendeknya, jika Allah menghendaki dan merestui doa hambaNya, tiadak ada satu daya kuasa pun yang dapat menghalangnya dan Allah tidak akan mensia-siakan keikhlasan orang yang berdoa itu.
Persoalan yang timbul sekarang ini ialah bilakah waktunya doa mudah dan cepat dikabulkan?
Apabila seorang hamba berdoa kepada Allah, nescaya Allah akan mengabulkan doanya dan tidak akan membiarkan doanya itu kosong sahaja. Tetapi perlu diingat bahawa untuk mendapat doa yang dimakbulkan, adab-adab atau peraturan berdoa mestilah dipelihara oleh setiap orang yang berdoa.
Di antara tuntutan dan etika berdoa itu ialah:
• Memelihara sumber rezeki seperti makan, minum dan pakaian daripada sumber yang haram.
• Berwudhu dan memulakan serta mengakhiri doa dengan menyebut dan memuji nama Allah serta berselawat kepada Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wasallam.
• Berdoa dengan jalan bertawassul dengan amal salih.
• Berdoa dengan mengadap qiblat dan mengangkat dua tangan sekira-kira nampak putih ketiak dan menyapu kedua tapak tangan ke muka setelah selesai berdoa.
• Bersungguh-sungguh dalam berdoa dan merasa penuh yakin akan diperkenankan.
• Berdoa dengan disertai keredhaan hati, khusyuk jiwa yang tulus ikhlas, merendahkan suara di antara berbisik dan nyaring dan diiringi dengan perasaan takut terhadap azab Allah dan penuh harapan dengan limpah kurniaNya.
• Tidak berdoa dengan sesuatu yang tidak selayaknya.
• Berterusan berdoa dan mengulang-ulang doa sebanyak tiga kali dan tidak berputus asa serta tergesa-gesa dengan menganggap doa tidak dikabulkan.
• Memilih dan mengutamakan waktu-waktu dan tempat atau ketika doa mudah dan cepat dikabulkan. Diantaranya:
i. Di satu pertiga akhir waktu malam dan selepas menunaikan sembahyang fardhu.
ii. Ketika Lailatulqadar.
iii. Hari Arafah.
iv. Di bulan Ramadhan.
v. Hari dan malam Jummat.
vi. Di antara azan dan iqamah.
vii. Ketika berhadapan dengan musuh di dalam peperangan.
viii. Ketika sujud di dalam sembahyang.
xi. Ketika mendengar kokokan ayam.
x. Ketika waktu hujan.
xi. Ketika meminum air Zam-Zam.
xii.Ketika membaca al-Qur’an terutama apabila khatam.
xiii Di tempat-tempat yang mulia kerana keberkatan dan kemuliaannya yang dikurniakan oleh Allah seperti di Masjid Al-Haram, masjid An-Nabawi dan Masjid Al-Aqsa.
Begitulah etika dan waktu doa mudah dimakbulkan. Berdoa menunjukkan ingatan kepada Allah yang Maha Berkuasa. Mengingat Allah hendaklah dilakukan pada setiap masa, sama ada di waktu senang mahupun susah. Begitulah juga dengan amalan berdoa, hendaklah dilakukan setiap masa, lebih-lebih lagi di waktu senang dan susah doa akan mudah diperkenankan.
Nabi Shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda yang diriwayatkan oleh Abu Hurairah Radhiallahu anhu
Maksudnya : "Sesiapa yang suka supaya dikabulkan doanya oleh Allah di waktu kesulitan dan kesusahan, maka hendaklah dia memperbanyakkan doa di waktu sengan".
(Hadis riwayat at-Tirmidzi)

Isnin, 1 Mac 2010

Sambutan Maulidurrasul 2010

Mengapa kita perlu mengadakan sambutan Maulidurrasul
Sempena Maulidur Rasul yang bakal tiba pada hari Jumaat ini, maka saya bawakan satu artikel tentang Rahsia Keistimewaan Di Sebalik Kelahiran Rasulullah SAW. untuk bacaan anda semua.
Semoga maklumat yang dikongsikan ini membuatkan kita lebih CINTA kan dan SAYANG kan RASULULLAH SAW. Sesungguhnya RASULULLAH SAW adalah USWATUN HASANAH (Sebaik2 Contoh) kepada kita. Semoga kita semua dapat ikut semua ajaran dan sunnah Nabi SAW.

Baiklah, mari kita sorot kembali sejarah kelahiran RASULULLAH SAW, HABIBULLAH, Kekasih ALLAH.
Seperti mana kita tahu,Rasulullah SAW lahir sebelum subuh hari isnin 12 rabiulawal tahun Gajah. Allah SWT manjadikan setiap perkara, benda tu mesti ada hikmahnya. Rasulullah SAW telah terlalu banyak berkorban dan berjuang dalam menegakkan Agama Islam yang kita anuti sekarang. Tanpa adanya orang Islam yg masih beriman kpd Allah SWT sehingga sekarang, sudah semestinya dunia ini akan musnah.Oleh itu kita harus banyak bersyukur dengan hasil perjuangn Baginda SAW, maka hari ini kita masih hidup aman makmur.
Rasulullah SAW dilahirkan hari isnin. Apa maksud isnin? Makna Isnin ni bukan hanya kebetulan. Allah SWT takkan buat sesuka hati bahkan sebesar habuk pun mesti ada yang tersirat. Pada masa Nabi Muhammad SAW lahir, dua sahaja yang betul-betul kenal Tuhan iaitu Tuhan dan Nabi Muhammad SAW. Allah SWT kenal diri sendiri, selain itu, hanya Rasulullah SAW saja yang kenal. Sebab itu Rasulullah dilahirka pada hari Isnin. Walaupun sebelum ini rasul-rasul diutus, tapi akidah sudah rosak semua. Hinggalah akhirnya yang tinggal iaitu Tuhan dan Rasulullah SAW saja. Itu isyarat dari Tuhan. Sebab itu siapa yang nak masuk islam, 2 ini kan wajib sebut, kalau tak maka tak sah lah islamnya, ini simboliknya, ini isyarat dari Allah SWT.
Kemudian dilahirkan pada rabiul awal.apa maksud rabi? Awal musim bunga. Ini perkataan tersirat. Hari Isnin manusia yang menjadi contoh bagi seluruh manusia. Contoh tentang akhlak. Robi itu bunga, akhlal yang agung itu macam bunga. 12 Rabiulawal mengapa? Angka 12 ini kalau rujuk kepada malam, jam 12 malam ini ialah kemuncak kegelapan. Maksudnya waktu Rasulullah SAW lahir dunia gelap dengan kezaliman dan kesusahan, dengan kerosakan dengan maksiat. Segala perkara negatif berada di tahap puncak
Kemudian kalau 12 dirujuk kepada siang, itupun simbolik juga. Kedatangan Rasulullah SAW membawa cahaya artinya membawa rahmat dari Allah SWT untuk segaa alam, bukan sahaja manusia termasuk binatang, kayu kayan dan alam semuanya. Sebab itu ajaran Rasulullah SAW bukan sahaja manusia tidak boleh sesuka hati dicatatkan, binatang pun bahkan benda yang tak bernyawa pun macam kayu kalau kita tetak, kita potong, kita akan ditanya oleh Allah SWT. Mengapa kamu potong kayu itu? Seketul batu yang kita ambil akan ditanya oleh Allah SWT untuk apa. Itulah dikatakan Rasulullah SAW membawa cahaya sehingga benda2 yang tak bernyawa mendapat pembelaan dan orang tak boleh berbuat sesuka hati.
Seterusnya, kalimah 12 kalau dirujuk pada bulan, kemuncak bulan. Lepas bulan 12, akan jadi bulan 1, ia menurun balik. Jadi simbolik lagi, Allah SWT lahirkan Rasulullah SAW sebagai kemuncak Rasul. Kalau Rasul2 terdahulu, mereka datang hanya untuk satu kelompok dan satu zaman, namun kedatangan Rasulullah untuk semua etnik. Semua etnik di bawahnya.
Kalau 12 merujuk kepada bintang, ada bintang 12, bintang 12 ini merupakan bintang paling cerah. Sedangakan bintang ini beribu banyaknya. Artinya kelahiran Rasulullah SAW membawa syariat yang lengkap, membawa petunjuk yang legkap, membawa rahmat yang lengkap dari dunia sampai akhirat. Ajaran dia paling sempurna dibanding ajaran2 rasul sebelum.
Kemudian, Rasulullah SAW lahir tahun Gajah. Bukan masalah gajah. Gajah itu untuk perhatian. Sebab Rasulullah SAW lahir pada tahun gajah, 1 tarikan. Mengapa Rasulullah SAW tu sejarahnya pada tahun gajah. Di sebalik gajah ada cerita yang orang tak faham.
Sebelum Rasulullah SAW lahir, datang tentera bergajah dari Yaman yang diketuai oleh Abrahah. Tujuannya nak runtuhakan ka’abah, sebab mereka sakit hati orang berkiblat ke ka’abah. Abrahah bawa tentera yang naik gajah. Orang arab jarang lihat gajah, maka gemparlah. Kita yang baru mendengar tahun gajah, kita terkejut, apa kena mengena dengan gajah. Banyak orang tak perasan bahawa Allah nak tunjukkan sesuatu. Niat Abrahah nak runtuhkan kaabah,disamping tu segala kambing di mekah akan dirampas, termasuk kambing Abu Talib dan Abd Mutalib.
Bila kambingnya diambil, maka keluarlah Abd Mutalib. Dia jumpa Abrahah, dia cakap, serah balik kambing saya, itu harta saya. Kaabah itu bukan saya punya, Allah SWT yang punya, terpulang pada awak.
Di sini terbuka rahsia, iaitu keluarga Rasulullah masih beragama dengan agama Nabi Ibrahim. Jadi disebalik cerita gajah ini, Allah SWT nak beritahu dunia betapa bersihnya keturunan Rasulullah SAW, datuk nenek Rasulullah SAW, mereka beragama dengan agama Nabi Ibrahim.
Itulah antara simbolik2 yang terjadinya pada kelahiran Rasulullah SAW di sebalik 12 rabiulawal, sebelum subuh tahun gajah.
Sekian, semoga info ini diedarkan kepada seramai orang yang boleh, sebagai penambah pengetahuan kita semua.

Sempena Maulidur Rasul yang akan tiba pada hari Isnin (26 Feb 2010) ini, maka saya ingin mengajak semua pembaca blog ini agar kita sama-sama memperbanyakkan SELAWAT kepada Nabi Muhammad SAW.
Semoga bacaan SELAWAT atas NABI yang kita baca itu akan diterima oleh ALLAH SWT sebagai amalan soleh. Amin.
“Sesungguhnya Allah dan para malaikat berselawat ke atas Nabi s.a.w. Wahai orang2 beriman hendaklah kamu berselawat ke atas Nabi dan mengucapkan salam kepadanya sebenar2 salam.”(Al-Ahzab: 56)
Rasulullah s.a.w bersabda: “Hinanya manusia yg mana disebut namaku disisinya tetapi dia tidak berselawat kepadaku.”(Hr Muslim)

Jumaat, 5 Februari 2010

KELEBIHAN MEMBACA BISMILLAH

Bismillah Miliki Pelbagai Kelebihan Ayat Bismillah mempunyai pelbagai kelebihan dan

keutaman tersendiri. Disebutkan di dalam hadis yang bermaksud : " Bahawa sesuatu perbuatan yang baik tanpa dimulai dengan Bismillah maka ia akan terputus dari rahmat Allah s.w.t. " Dalam satu hadis lain juga dinyatakan bahawa Nabi Muhammad s.a.w. bersabda: "Tiada seorang hamba yang mengucapkab Bismillah kecuali Allah s.w.t. memerintahkan malaikat yang bertugas mencatat amal manusia untuk mencatat dalam buku amalannya 400 kebaikan." Selain itu sesungguhnya Bismillah mempunyai pelbagai khasiat lain. Antaranya adalah :- 01. Barang siapa membaca Bismillah dan diikuti dengan lafaz, maka dia akan dihindarkan daripada 70 musibah kesusahan, penyakit akal dan bebal.
02. Sesiapa yang mengamalkan membaca Bismillah sebanyak 21 kali ketika hendak tidur, nescaya dia aman dan bebas daripada syaitan, kecurian. maut yang mengejut dan sebarang bencana. 03. Barang siapa membaca Bismillah ketika hendak bersetubuh (jimak) maka anaknya kelak akan menjadi
orang yang cerdas dan terbuka hatinya sehingga anak-anak yang soleh. 04. Jika didapati seseorang yang sedang pensan, maka hendaklah dibacakan Bismillah sebanyak 41 kali pada telinganya, insya-Allah, dia akan sedar dan kembali siuman dengan serta merta. 05. Sesiapa yang membaca Bismillah sebanyak 313 kali dan selawat ke atas Nabi Muhammad s.a.w. sebanyak 100 kali pada hari ahad di saat matahari terbit dengan mengadap kiblat. maka Allah s.w.t. akan menganugerahkan rezeki tanpa diduga sama sekali.
06. Seseorang yang membaca Bismillah sebanyak 786 kali lalu ditiupkan pada air sebelum diberi minum kepada seseorang yang bebal selama tujuh hari sebelum matahari terbit, maka akan lenyaplah kebebalannya dan insya-Allah dia akan mudah hafal terhadap apa yang
didengarnya. 07. Sesiapa yang membaca Bismillah sebanyak 50 kali dihadapan orang zalim atau penguasa yang bengis, maka dia akan segera tunduk atau ketakutan. 08. Barang siapa menulis Bismillah 101 kali lalu diletakkan di sawahnya, maka insya-Allah sawah itu akan menjadi subur dan terjag daripada sebarang bencana. 09. Sesiapa yang menpunyai hajat kepada Allah s.w.t maka sebaiknya dia berpuasa pada hari Rabu, Khamis dan Jumaat. Kemudian pada hari Jumaat itu, dia mandi sunatdan berwuduk sebelum berangkat untuk sembayang Jumaatdengan bersedekah semampunya.
Selepas sembayang Jumaat, dia hendaklah membacasatu doa yang bermaksud YaAlla Sesungguhnya aku memohon kepada-mu dengan nama-Mu, dengan nama Allah Yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang, yang tiada Tuhan melainkan Dia, yang mengetahui yang ghaib dan yang terang, Dialah Yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang. " Aku mohon kepada-Mu dengan namu-MU dengan nama
Allah Yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang, yang tiada Tuhan melainkan Dia, yang hidup dan tidak pernah mengantuk apa lagi tidur (sampai akhir hayat). Dialah yang penuh kebesaran-Nya di langit dan di bumi. " Dan aku memohon kepada-Mu dengan nama-Mu, dengan nama Allah Yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang, yang melutut kepadanya setiap wajah, tunduk kepada-Nya riqab (tengkok) dan khusyuk bagi-Nya setiap hari kerana terlalu takut, dan mengalir kerana-Nya air mata, berilah selawat serta salam, kepada penghulu kami Muhammad s.a.w. keluarga dan sahabatnya, dan berilah kepadaku apa yang ku hajati, tunaikanlah apa aku hajatkan ....... " Insya-Allah apa yang menjadi hajatnya pasti akan dikabulkan oleh Allah s.w.t. dengan segala keizinan dan keagungannya. 10. Bagi seseorang yang ingin sentiasa dilapangkan dan dipermudahkan rezekinya serta mempunyai keberkatan luar biasa, disegani dan dimuliakan oleh makhluk, maka hendak membaca Bismillah sebanyak 66 kali dengan
memanjangkan lafaz jalahannya dan membaca doa yang bererti : " Ya Allah, bukakanlah bagiku pintu rahmat-Mu dan kurniaMu serta rezeki-Mu. Curahkanlah keatasku perasaan reda kepada-Mu dan bertakwa kepada-Mu. Mudahkalah untuk memperolehi rezeki-Mu dani sekalian makhluk-Mu, sesungguhnya Engkau berkuasa ke atas setiap sesuatu" 11. Untuk mengubati sesuatu penyakit, boleh
diikhtiarkan dengan menulis Bismillah sebanyak 66 kali lalu diberi air diberi minum kepada orang yang
berpenyakit dan orang yang terkena cubaan. 12. Untuk mengubati sakit pening pula hendaklah
ditulsikan lafaz Bismillah sebanyak 21 kali ke atas kertas lalu dikalungkan kepada orang sakit kepala itu.
13. Bagi orang yang mengharap supaya hajatnya dikabulkan oleh Allah s.w.t. dia hendaklah membaca
Bismillah selesai sembahyang Asar pada hari Jumaat dalam keadaan suci dari hadas dan najis dan menghadap kiblat sehinggalah matahari terbenam. Kemudian, mohonlah kepada Allah mengenai hajat yang dimintanya,insya-Allah dengan semalam kemurahan dan sifat Rahmandan Rahimnya akan dikabulkan Oleh Allah. 14. Barang siapa yang menulis lafaz Bismillah sebanyak50 kali dengan huruf jawi lalu dibawa dan pergi ke depan orang zalim, maka dia kan terhindar daripadasebarang niat jahat itu. Ketika menghadapnya, hendaklah dia membaca Bismillah sebanyak 50 kali pula.